Aurat Perempuan Jika Berhadapan Dengan Yang Bukan Mahramnya

Aurat Perempuan Berhadapan Dengan Orang Yang Bukan Mahramnya

Ulama telah sepakat bahwa selain wajah, kedua telapak tangan dan keudua telapak kaki dari seluruh badan perempuan adalah aurat, tidak halal dibuka apabila berhadapan dengan laki-laki asing (ajnabi), berdasarkan firman Allah SWT, dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 59. Di samping ayat tersebut, landasannya berdasarkan hadis Nabi SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, yang disahihkan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah, bahwa Nabi SAW bersabda;

عن قتادة عن مورّق عن أبي الاحوص عن عبد الله عن النبي صلى الله عليه وسلّم قال المرأة عورة فإذا خرجت استشرفها الشّيطان

Dari Qatadah dari Muwarriq dari Abi Al-Ahwash dari Abdillah dari Nabi Muhammad SAW. Bersanda; “perempuan itu adalah aurat, jika ia keluar maka diikuti oleh setan.

Namun demikian, ulama berbeda pendapat dalam menentukan apakah wajah, kedua telapak tangan dan kedua telapak kaki termasuk aurat atau tidak? Tentang hal ini ada beberapa pendapat sebagai berikut:

1. Wajah dan kedua telapak tangan bukan aurat, ini adalah pendapat mazhab jumhur, antara lain Imam Malik, Ibn Hazm dari golongan zahiriyah Syi’ah Zaidiah, Imam Syafi’I dan Ahmad dalam riwayat yang masyhur dari keduanya, Hanafiah dan Syi’ah Imamiah dalam satu riwayat, para sahabat Nabi dan Tabi’in, antara lain Ali, Ibn Abbas, Aisyah, ‘Atha, Mujahid, Al-Hasan, dan lain-lain.
2. Wajah, kedua telapak tangan dan kedua telapak kaki tidak termasuk aurat, ini adalah pendapat Ats-Tsauri dan Al-Muzani, Al-Hanafiah, dan Syi’ah Imamiah menurut riwayat yang sahih.
3. Seluruh badan perempuan ialah aurat, ini adalah pendapat Imam Ahmad dalam salah satu riwayat, pendapat Abu Bakar dan Abd Rahman dari kalangan Tabi’in.
4. Hanya wajah saja yang tidak termasuk aurat, ini juga pendapat Imam Ahmad dalam satu riwayat dan pendapat Daud Al-Zahiri serta sebagai Syi’ah Zaidiah.