Dua surga dalam Surah Ar-Rahman
Surah ar- rahman adalah surat ke 55 dalam urutan mushaf utsmani dan tergolong dalam surat madaniyah yang berisikan 78 ayat. Suatu hal yang menarik dari kandungan surah Ar- Rahman adalah adanya pengulangan satu ayat yang berbunyi “ fa bi ayyi aa la i rabbikuma tukadzibaan “ yang artinya “ maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?
Apa gerangan makna kalimat tersebut ?
Surat ini adalah surat yang memuat retorika yang amat tinggi dari Allah. Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yang dianugerahkan kepada kita, Allah seolah bertanya, pertanyaan itu diulang sebanyak 31 kali dalam surat tersebut.
Menarik untuk diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata “ dusta “ bukan kata “ tolak “ dan kata sejenisnya. Seolah Allah ingin menunjukkan bahwa nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak bisa ditolak keberadaannya oleh manusia. yang bisa dilakukan oleh manusia adalah mendustakannya. Dusta berarti menyembunyikan kebenaran . manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah diberi nikmat oleh Allah, tetapi mereka menyembunyikan kebenaran itu. Mereka mendustakannya. “ Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?”
Mungkin kita akan terkejut mendapati bahwa hal pertama yang disebut sebagai nikmat Allah yang tidak layak kita dustakan adalah :
- Tuhan Maha Pemurah
- Yang telah mengajarkan Al-Quran.
Jadi bersyukurlah kita atas nikmat yang Allah berikan sehingga terasa mudah bagi kita untuk membaca Al-quran. Mereka yang mampu mensyukuri nikmat yang Allah sebutkan dalam surat Ar Rahman akan mendapat ganjaran pilihan dua jenis surga, seperti yang dijelaskan dalam bagian akhir surah, yaitu :
(46 ) dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga
( 62 ) dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa dua jenis surga yang pertama terbuat dari emas dan disediakan untuk mereka yang tergolong kelompok muqarrabin, sedangkan yang kedua jenis surga berikutnya dibuat dari perak dan disediakan untuk kelompok ashabul yamin. Dua jenis surga yang disebut pertama lebih tinggi statusnya ketimbang dua jenis surga berikutnya. Jenis bidadari di dua tingkatan surga ini juga berbeda.
Pada surha jenis pertama, terdapat dua buah mata air yang berbeda ( ayat 50 ). Pada surga jenis kedua ternyata juga terdapat dua mata air yang memancat ( 66 ) . kalau dua mata air pada surah jenis pertama disebut “ mengalir “, sedangkan mata air pada surga tingkatan yang lebih rendah disebut “ memancar “.
Demikianlah, kenikmatan yang telah Allah janjikan di kampung Akhirat nanti. Semoga Allah berkenan memasukkan kita ke dalam surganya.
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^