Perempuan Sebagai Penyejuk Suami- Dari Jabir bin ‘Abdullah r.a, Rasulullah SAW melihat seorang perempuan, lalu mendatangi istrinya, Zainab, yang sedang menggosok kulit yang hendak dimasak. Lalu, beliau memenuhi hajatnya. Setelah itu, beliau menemui para sahabatnya dan bersabda, “sesungguhnya perempuan bisa menjadi perangkap setan. Oleh karena itu, jika seseorang diantara kalian melihat perempuan, segerahlah mendatangi istrinya. Sesungguhnya hal itu bisa meredakan nafsu.” (HR Muslim, Abu Dawud, Al-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibn Hibban)
Hadist ini menunjukkan beberapa hal, antara lain:
Pertama, perempuan bisa menyerupai setan dalam kemampuannya menimbulkan fitnah bagi laki-laki. Sebagaimana setan menjadi sumber fitnah bagi manusia, banyak hadist menunjukkan bahwa perempuan juga bisa menjadi sumber fitnah bagi laki-laki. Mengenai hal ini, Rasulullah SAW bersabda, “Sepeninggalku, fitnah yang paling berbahaya bagi laki-laki adalah perempuan” (HR Muslim)
Kedua, penilaian bahwa perempuan adalah sumber fitnah bagi kaum laki-laki tidak menunjukkan kekurangan perempuan. Sebab, hal itu di luar kehendak perempuan dan merupakan kehendak Allah. Namun, perempuan juga harus memahami bahwa hal ini menjadi tanggung jawabnya. Karena itu, ia harus menjaga diri dari fitnah ini. Semakin kuat ia berpegang kepada ajaran agamanya, semakin sukses ia menghadapi ujian, melenyapkan tipu daya setan, dan menolak keikutsertaan dalam menyebarkan fitnah serta kesesatan kepada para pemuda di tengah masyarakat.
Ketiga, perempuan sebaiknya memahami dan berpegang tegus pata ketentuan-ketentuan syariat ketika beraktivitas di tengah masyarakat. Dengan demikian, ia telah mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai fenomena yang menyebabkan kenistaan. Ia juga dapat menjaga kesucian dirinya dan masyarakatnya.
Keempat, kaum perempua muslim modern menghadapi medan perjuangan yang luas dan peperangan yang sengit. Karena itu, mereka seharusnya tidak memberikan kesempatan kepada musuh-musuh Islam, terutama Yahudi dan mereka yang berusaha memunculkan fitnah melalui kaum perempuan, untuk menghancurkan masyarakat Muslim. Ketahuilah bahwa musuh-musuh Islam telah melakukan upaya-upaya murahan, didukung oleh kaum sekuler dari umat ini, dengan menyebarkan gambar-gambar porni, penari bugil, dan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma sosial dan keluarga. Mereka memanfaatkan berbagai media informasi, dan atas nama seni murahan, menyebarkan fitnah dan memandang hal itu sebagai contoh peradaban dan kemajuan sehingga yang batil dipandang benar dan yang haram dipandang halal. Berdasarkan hal ini, perempuan salih wajib menggunakan paluang jihat ini, dengan berbagai cara legal dan beradap, untuk membela kesucian dan kehormatan kaum perempuan serta menolak segala bentuk penghancuran yang ditujukan kepada perempuan-perempuan di dalam masyarakat Islam.
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^