KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga dilimpahkan atasNabi besar Muhammad SAW beserta keluar
ga, sahabat dan sekalian umatnya yangbertagwa.
ga, sahabat dan sekalian umatnya yangbertagwa.
Atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikanmakalah yang berjudul “ PERADABAN ISLAM MASA KHULAFAUR-RASYIDIN “ ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.
Selain itu, dalam proses penulisan makalah ini penulis merasa berhutangbudi kepada berbagai pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Muhajir,MA, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan penuhsabar dan tulus ikhlas.
Atas segala bantuan tersebut, penulis tidak dapat membalas berupa apapunkecuali mengucapkan terima kasih seraya mengharapkan limpahan rahmat dariAllah SWT sehingga segala kebaikan itu mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tentu disana sinimasih terdapat kelemahan atau pun kekurangan, maka penulis mengharapkankritik dan saran yang konstruktif dari pihak manapun demi perbaikan selanjutnya,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin...
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, fungsi sebagai rasullah tidak dapatdigantikan oleh siapa pun manusia di dunia ini, karena pemilihan fungsi tersebutadalah mutlak dari Allah SWT. Fungsi beliau sebagai kepala pemerintahan danpemimpin masyarakat harus ada yang menggantinya. Selanjutnya pemerintahanIslam dipimpin oleh empat orang sahabat terdekatnya, kepemimpinan dari parasahabat Rasul ini disebut periode Khulafaur-Rasyidin ( para pengganti yangmendapatkan bimbingan ke jalan lurus.
Meskipun hanya berlangsung 30 tahun, masa Khalifah Khulafaur-Rasyidinadalah masa yang penting dalam sejarah Islam. Khulafaur-Rasyidin berhasilmenyelamatkan Islam, mengkonsolidasi dan meletakkan dasar bagi keagunganumat Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kondisi Masyarakat Sepeninggalnya Muhammad SAW
Dengan wafatnya Rasul, umat muslim dihadapkan kepada suatu krisiskonstitusional. Rasul tidak menunjuk penggantinya, bahkan tidak pulamembentuk suatu majelis untuk masalah tersebut. Sejumlah suku melepaskandiri dari kekuasaan Madinah dan menolak memberi penghormatan kepadaKhalifah yang baru, bahkan menolak perintahnya. Sebagian dari merekabahkan menolak Islam. Ada golongan yang telah murtad, ada yang mengakudirinya sebagai nabi dan mendapat pengikut/pendukung yang tidak sedikit jumlahnya. Ada juga golongan yang tidak mau lagi membayar zakat karenamengira zakat sebagai upeti kepada Muhammad SAW. Yang masih tetap patuhkepada agama Islam adalah penduduk Mekkah, Madinah dan Thaif. Merekatetap memenuhi kewajiban dan mau mengorbankan apa yang mereka milikiuntuk mengambilkan kejayaan Islam.
B. Sistem Pemilihan Khalifah
Permasalahan politik yang pertama kali muncul sepeninggal Rasullahadalah siapakah yang menjadi penggantinya sebagai kepala pemerintahan danbagaimana sistem pemerintahannya. Rasul telah mengajarkan suatu prinsip,yaitu musyawarah, sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri. Prinsip tersebuttelah dibuktikan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam setiappergantian pimpinan dari empat khalifah periode khulafa'ur rasyidin, meskidengan versi yang beragam.
Abu Bakar memangku jabatan khalifah berdasarkan pilihan yangberlangsung sangat demokratis di Muktamar Tsaqifah Bani Sa'idh, memenuhitata cara perundingan yang dikenal dunia modern ini. Kaum ansharmenekankan pada persyaratan jasa (merit), mereka mengajukan calon Sa'adbin Ubadah. Kaum Muhajirin menekankan pada persyaratan kesetiaan merekamengajukan calon Abu Ubaidah bin Jarrah. Sementara itu dari Ahlul Baitmenginginkan agar Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah atas kedudukannyadalam Islam, juga sebagai menantu dan karib Nabi. Hampir saja perpecahanterjadi bahkan adu fisik, melalui perdebatan dengan beradu argumentasi,akhirnya Abu Bakar disetujui oleh jamaah kaum muslimin untuk menduduki jabatan Khalifah.
Umar bin Khatab diangkat dan dipilih para pemuka masyarakat dandisetujui oleh jamaah kaum muslimin. Pilihan itu sudah dimintakan pendapatdan persetujuan pada saat mereka menengok Abu Bakar sewaktu sakit.
Usman bin Affan dipilih dan diangkat dari enam orang calon yangditunjuk oleh khalifah Umar saat menjelang ajalnya karena pembunuhan. Iamenunjuk enam calon pengganti Umar menurut pengamatannya danpengamatan mayoritas kaum muslimin.
Ali bin Abi Thalib tampil memegang pucuk pimpinan negara ditengah-tengah kericuhan dan huru-hara perpecahan akibat terbunuhnya Usmanoleh kaum pemberontak. Kholifah Ali dipilih dan diangkat oleh Jamaah kaummuslimin di Madinah dalam suasana yang sangat kacau, dengan pertimbangan jika Khalifah tidak segera dipilih dan diangkat, maka keadaan akan semakinbertambah kacau, meskipun ada golongan yang tidak menyukai Ali, tetapitidak ada seorang yang ingin diangkat menjadi khalifah karena Ali masih ada.
C. Kebijakan-Kebijakan Pemerintah
1.Memerangi Kaum Riddah
Abu Bakar dihadapkan pada keadaan, masyarakat sepeninggalnyaMuhammad SAW. Ia menghadapi kesulitan-kesulitan yang memuncak.Dengan ketegasan Abu Bakar ini disambut dan didukung oleh hampir seluruhkaum muslimin, untuk memerangi kemurtadan (nadah) ini.
2.Pengelolaan Kas Negara
Pada Masa Abu Bakar kekuasaan bersifat sentral (eksekutif, legislatif,yudikatif, terpusat pada pimpinan tertinggi ).Pada masa Umar lembagayudikatif dipisahkan dengan didirikannya lembaga pengadilan, bahkan didaerah-daerah).Masa pemerintahan Umar mulai diatur dan ditertibkan tentangpembayaran gaji dan pajak tanah. Untuk mengelola keuangan negara didirikan Baitul Mal. Mulai saat ini pemerintahan Umar sudah menempa mata uangsendiri.Seluruh kebijakan yang dilaksanakan, pada hakekatnya merupakanupaya mengkonsoldasikan bangsa arab dan melebur suku-suku arab kedalamsatu suku bangsa.
Pemerintahan Usman mengalami masa kemakmuran dan berhasildalam beberapa tahun pertama permerintahanya. Ia melanjutkan kebijakan-kebijakan khalifah Umar. Pada separuh terakhir masa pemerintahannya,muncul kekecewaan dan ketidakpuasan di kalangan mayarakat karena iamulai mengambil kebijakan yang berbeda dari sebelumnya. Usmanmengangkat keluarganya (Bani Umayah) pada kedudukan yang tinggi.
Sebagai khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib meneruskan cita-cita AbuBakar dan Umar. Ia mengikuti dengan tepat prinsip-prinsip Baitul Mal danmemutuskan untuk mengembalikan semua tanah yang diambil alih oleh BaniUmayah ke dalam perbendaraan negara. Demikian hibah atau pemberian Usman kepada siapapun yang tiada beralasan, diambil kembali. Ali kemudianbertekad unruk mengganti semua gubernur yang tidak disenangi rakyat, tetapiMua’wiyah, gubenur syria, menolaknya. Oleh karenanya khalifah Ali harusmenghadapi kesulitan dengan Bani Ummayah.
3.Penataan Birokrasi Pemerintahan
Pengembangan sistem birokrasi pemerintahan ini berdasarkan padapemikiran para khalifah, khususnya Umar bin Khatab, yang berhasilmemadukan sistem yang ada di daerah perluasan dengan kebutuhanmasyarakat yang sudah mulai berkembang pada saat itu.
4.Perluasan dan Pengelolaan Wilayah
Satu keterkaitan antara perluasan dan pengelolaan wilayah denganmasuk Islamnya penduduk di wilayah-wilayah tersebut adalah sikap toleransidari kaum muslimin dan mereka mendapatkan perlakuan yang baik. Merekahidup lebih aman dan damai di bawah perlindungan pemerintahan Islam,sehingga mereka masuk Islam dengan kemauan sendiri tanpa adanya paksaandari kaum muslimin.
5.Sistem Nepotisme
Pergantian Umar dan Usman dapat diartikan pergantian keradilan dankekerasan dengan kelonggaran , kelemahan dan sikap ragu-ragu. Akibatnyabanyak kaum muslimin yang meninggalkan Usman, yang berarti hilangnyakawan-kawan dan oarang-orang tempat nya ia menumpahkan kepercayaan,kecuali kerabatnya. Oleh sebab itu banyak pejabat dipecat dan digantikan olehsenak kerabatnya. Pada masa itulah oleh lawan-lawan politiknya ia dituduhmelakukan nepotisme (sistem family).
D. Perkembangan Peradaban Islam.
1.Pembukuan Al-Qur’an
Setelah Rasulullah wafat dan Abu Bakar menjadi khalifah, terjadiperang Yammah yang merenggut korban kurang lebih 70 sahabat penghafalAl-Qur’an. Banyaknya sahabat yang gugur dalam peristiwa tersebut, timbulkekawatiran di kalangan sahabat khususnya Umar bin Khathab, akan menyebabkan hilangnya Al-Qur’an. Awalnya Abu Bakar keberatan karenahal itu tidak dilakukan oleh Rasul. Umar menyarankan kepada Abu Bakaragar menghimpun surat-surat dan ayat-ayat yang masih berserakan kedalamsatu mushaf. Akhirnya Abu Bakar menyutujuinya. Ketika Umar menjadikhalifah, mushaf itu berada dalam pengawasannya. Sepeninggal Umar,mushaf tersebut disimpan di rumah Hafsah binti Umar, isteri Rasul SAW.
Dimasa Usman bin Affan, timbul perbedaan cara membaca Al-Qur’an dikalangan umat islam. Untuk itu Usman membentuk suatu panitiayang di ketuai oleh Zaid bin Tsabit. Setelah selesai mushaf dikembalikankepada Hafsah, Zaid membuat salinan sejumlah 6 buah. Khalifah menyuruhagar salinan tersebut di kirim kebeberapa wilayah islam.
2.Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Pada masa permulaaan islam, para sahabat yang utama baik dalamkedudukannya sebagai pejabat maupun dengan sukarela, berangkatketempat-tempat pemukiman baru dan kota-kota lainya untuk mengajarkanagama islam kepada penduduk setempat. Di tempat-tempat baru itu merekaberhadapan dengan berbagai masalah, Pemecahan masalah-masalah tersebutmerupakan cikal bakal bagi lahirnya ilmu pengetahuan, terutama dalambidang agama.
3.Perkembangan Arsitektur
Arsitektur dalam islam di mulai tumbuhnya dari masjid. Salahsatunya masjid yang dibangun dan diperbaiki pada masa khulafaur rosyidinyaitu;
1.Masjid al-Haram, khalifah Umar mulai memperluas masjid yang padamasa Rasulullah masih amat sederhana, dengan membeli tembok rumah-rumah di sekitarnya. Pada masa Usman (26H). Masjid al-Haram diperluas.
2.Masjid Madinah (Nabawi), Khalifah Umar mulai memperluas masjid ini(17H) bagian selatan ditamabah 5meter dibuat mihrab, bagian barat ditamabah 5meter dan bagian utara ditambah 15meter, pintu masuk menjadi 3 buah. Masa khalifah Usman, diperluas lagi dan diperindah.dindingnya diganti dengan batu, bidang-bidang dinding dihiasi denganberbagai ukiran. Tiang-tiangnya dibuat dari beton bertulang dan ditatahdengan ukiran, plafonnya dari kayu pilihan. Unsur estetisnya mulaidiperhatikan.
BAB III
PENUTUP
1.Simpulan
Pada pemerintahan masa khulafaur rasyidin kekuasaan Abu Bakar bersifatsentral. Sedangkan khalifah Umar menduduki sistem pemerintahan yangmenonjol, Ia juga dijuluki Peletak Dasar / Pembangunan Negara Modern.Pemerintahan Usman mengalami masa kemakmuran dan berhasil dalam beberapatahun pertama permerintahanya. Ia melanjutkan kebijakan-kebijakan khalifahUmar. Pada separuh terakhir masa pemerintahannya, muncul kekecewaan danketidakpuasan di kalangan mayarakat karena ia mulai mengambil kebijakan yangberbeda dari sebelumnya. Usman mengangkat keluarganya (Bani Umayah) padakedudukan yang tinggi.Melainkan masa Ali, ingin bercita-cita mengembalikan sistempemerintahan yang sudah dilakukan oleh Usman untuk dirubah seperti masapemerintahan Umar. Ali kemudian bertekad untuk mengganti semua gubernuryang tidak disenangi rakyat, tetapi Mua’wiyah, gubenur syria, menolaknya. Olehkarenanya khalifah Ali harus menghadapi kesulitan dengan Bani Ummayah.
2.Kata Penutup
Demikianlah makalah yang sangat sederhana ini, penulis berharap semogabermanfaat bagi kita. Saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan selanjutnya,tak lupa di ucapkan terimakasih
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^