Sejarah Yahudi seletah Nabi Sulaiman a.s - Zaman Sulaiman a.s adalah zaman yang tenang secara politik dan sosial. Hal tersebut di karenakah, ayahnya Daud a.s telah menghilangkan segala rintangan dan rintangan dan menaklukkan seluruh kekuatan politik nonkompromistis. Dengan demikian, sulaiman a.s dapat berkonsentrasi pada pembangunan dan perluasan kerajaannya kerajaannya, setelah di angkat menjadi raja pada tahun 963 SM hingga wafat tahun 923 SM. Allah menceritakan di dalam Al-quran tentang kehebatan kerajaan Sulaiman pada surat An-naml ayat 17 dan Surat Saba ayat 12.
Kekayaan nabi sulaiman sangat berlimpah memenuhi pundi- pundi istana, peradaban maju tidak diragukan lagi, salah satu prinsip pembangunan ekonomi dan kemakmuran negara adalah keamanan dan stabilitas politik. Dan hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan menerapkan keadilan di masyarakat dan memberantas kejahatan.
Masa pemerintahan Daud a.s dan Sulaiman a.s yang berlangsung selama delapan puluh tahun adalah masa keemasan Palestina, dimana keadilan, tauhid dan iman tegak di dalamnya. Sepeninggal Sulaiman tahun 923 SM, dimulailah periode kedua raja- raja penguasa Plestina. Kerajaan sulaiman terpecah ke dalam dua negara yang saling bertikai. Kedua negara ini di gerogoti kerusakan internal, kemunduran militer, politik dan wibawa luar negeri. Semuanya berawal ketika Rehoboam ibn Sulaiman mengumumkan dirinya mejadi raja atas bani Israel, setelah meninggalnya Sulaiman Dua suku bani Israel, Yahuza dan benyamin, yang tingggal di wilayah selatan dan di sekitar Yerussalem membaiatnya menjadi raja. Rehoboam kemudian menuju kota syakim atau syakin untuk mencari dukungan dari suku- suku bani Israel lainnya. Lalu berkumpul lah para pembesar suku-suku tersebut.
Mereka meminta dari Rehoboam agar berlaku ramah dan arif dalam menjalankan pemerintahannya nanti. Namun, karena wataknya yang keras, ia menolaknya. Dari sinilah sepuluh suku bani Israel menyatakan pembakangannya, menolak untuk membaiat Rehoboam menjadi raja bani Israel. Mereka Jeroboam dari suku lain untuk menjadi raja mereka. Mereka menamakan kerajaan mereka dengan nama Israel dan menjadikan Syakim, kemudian Terzah dan kemudian Samirah sebagia ibu kota kerajaan mereka. Demikianlah, setelah kematian Sulaiman a.s. kerajaan Bani Israel terpecah ke dalam dua kerajaan.
Satu, kerajaan Yehuza ( judah ) di selatan, dengan ibu kotanya Yerussalem ( al-Quds ). Raja pertamanya adalah Rehoboam, kemudian memerintah setelahnya dua puluh raja. Kerajaan ini kira- kira antara 932 SM- 586 SM, menurut riwayat Israel, yang selama ini menjadi satu-satunya sumber dalam penentuan tanggal gerak historis bani Israel. Oleh karena itu perlu dicari sumber- sumber lain yang dapat di jadikan perbandingan. Pada masa pemerintahan kerajaan Yehuza. Dengan demikian, Shedqea, Nebukhadnesar datang menghancurkan kerajaan Yehuza. Dengan demikian, Shedqea adalah kerajaan terakhir di Yehuza.
Kedua, kerajaan Israel utara, dengan ibu kota terlamanya Syakim. Raja pertamanya adalah Jeroboam, kemudian memerintah sesudahnya sembilas raja. Kerajaan Israel hidup kira- kira pada tahun 932 SM-722 SM. Ensiklopedia Britannica menamakannya dengan “ kerajaan kecil “. Pada masa pemerintahhan Hosca ibn Elah, kerajaan ini diserbu dan di hancurkan oleh sargon II, raja Assyria. Dengan demikian Hosea ibn Elah adalah raja terakhir kerajaan Israel.
Kerajaan Israel menempati 72% wilayah kerajaan bani Israel ketika masih bersatu. Namun ada buku yang menulis bahwa kerajaan ini ialah kerajaan kecil, padahal kerajaan Israel memiliki wilayah yang lebih wilayah dan penduduk yang lebih banyak dari pada kerajaan Yehuza.
Setelah berpisah, kedua kerajaan tersebut tidak henti- hentinya bertikai. Sampai- sampai, demi mengalahkan saudaranya, masing- masing mereka meminta bantuan dari kekuatan asing.
Banyak hal yang terjadi setelah itu, pertikaian-pertikaian yang terus berlanjut. Namun, pada tahun 586 SM kerajaan Yehuza berakhir. Dan ini di anggap sebagai pengasingan pertama bangsa Yahudi, setelah kejatuhan kerajaan Yehuza. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi pada masa Nebukhadnesar, raja Babilonia , di mana Yerusalem menjadi jajahan mereka. Pada masa pengasingan ini, rahib dan agamawan Yahudi berkumpul menulis kitab Taurat. Kitab talmud menulis bahwa negara yahudi terjadi “ ketika bani Israel banyak melakukan dosa-dosa, melampaui apa yang d gariskan Tuhan, dan ketika mereka tidak mau lagi mendengar kalimat-kalimat dan peringatan-peringatan jeremiah “ yaitu salah seorang nabi mereka.
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^